Perawatan gigi menurut aqiqah surabaya markaz31, seyogjanya
diperhatikan semenjak usia dini yang mana hal tersebut merupakan salah
satu dari tanggung jawab orang tua. Karena bagaimanapun juga pastilah
sikecil tidak tahu menahu tentang apa dan bagaimana merawat gigi, Apatah
lagi gigi palsu.
Kenyataanya tidak sedikit para
orang tua yang kurang peduli terhadap kondisi dan kesehatan gigi pada
anak. Padahal seharusnya mereka berperan aktif untuk menyikat gigi anak
secara rutin sejak gigi pertama buah hati mereka tumbuh.
Meskipun kerusakan pada gigi sebagian besar dapat dicegah dengan perawatan yang baik, namun menurut American Academy of Pediatrics, penyakit akibat kerusakan gigi pada anak merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dari anak usia 6 sampai 11 dan remaja usia 12 sampai 19.
Bahkan mereka menyebutkan bahwa kerusakan gigi merupakan lima kali lebih besar dari asma dan tujuh kali lebih besar dari demam pada anak. Setelah diketahui bahwa gigi anak bermasalah, barulah para orangtua mencari jalan untuk mengobatinya. Padahal, akan lebih baik mencegah daripada mengobati?
Meskipun kerusakan pada gigi sebagian besar dapat dicegah dengan perawatan yang baik, namun menurut American Academy of Pediatrics, penyakit akibat kerusakan gigi pada anak merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dari anak usia 6 sampai 11 dan remaja usia 12 sampai 19.
Bahkan mereka menyebutkan bahwa kerusakan gigi merupakan lima kali lebih besar dari asma dan tujuh kali lebih besar dari demam pada anak. Setelah diketahui bahwa gigi anak bermasalah, barulah para orangtua mencari jalan untuk mengobatinya. Padahal, akan lebih baik mencegah daripada mengobati?
Berikut 7 cara untuk melindungi kesehatan gigi pada anak:
1. Mengenalkan perawatan gigi sejak dini
Kenalkanlah perawatan secara rutin seperti membersihkan gigi minimal 2 kali sehari disertai dengan berkumur.
2. Ajarkan anak cara menyikat gigi yang benar
Awal kemunculan gigi pada balita merupakan langkah awal para orangtua untuk mengenalkan metode pembersihan yang benar. Jika baru ada satu gigi, Anda dapat menggunakan kain kasa. Bahkan sebelum bayi Anda memiliki gigi, Anda dapat dengan lembut membersihkannya dengan waslap. Setelah ada gigi tambahan, ada baiknya Anda membeli sikat gigi bayi yang sangat lembut.
3. Hindari penggunaan botol susu
Cairan manis yang melekat pada bayi, menyediakan makanan bagi bakteri yang hidup di mulut. Bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat memicu kerusakan gigi. Jika memang sulit, Anda dapat memberikan air mineral setelah anak Anda meminum susu sebelum ia terlelap.
4. Batasi pemberian minuman manis
Kebanyakan anak memang menyukai rasa yang manis. Jus buah yang ditambahkan banyak gula pada dasarnya akan menyebabkan kerusakan pada bagian gigi depan jika diberikan secara sering.
5. Bijak terhadap pemberian empeng pada bayi
Penggunaan empeng ketika bayi akan tidur, biasanya banyak dipilih oleh para orangtua untuk mencegah rewel pada bayi. Namun tanpa disadari, sebenarnya menyedot terlalu kuat pada empeng dapat mempengaruhi garis gigi atas dan bawah, bahkan dapat mempengaruhi bentuk mulut.
6. Peduli terhadap obat sirup
Ketika anak terserang sakit, biasanya dokter memberikan resep obat yang memiliki rasa manis, seperti obat berbentuk sirup. Hal itu tidaklah salah, untuk memudahkan anak mau mengkonsumsi obat. Namun, para orang tua seharusnya peduli terhadap hal tersebut, obat sirup yang terlalu manis jika dibiarkan menempel pada gigi, beresiko pada kerusakan gigi. Untuk pencegahan, berilah air mineral yang banyak setelah anak Anda mengkonsumsi obat sirup.
7. Berikan sikat gigi yang mereka sukai
Anda dapat mengajak anak untuk membeli sikat gigi beserta pasta gigi bersama di supermarket. Dengan demikian mereka bebas memilih varian warna pata gigi yang berwarna-warni. Dengan harapan menyikat gigi adalah hal yang menyenangkan.
1. Mengenalkan perawatan gigi sejak dini
Kenalkanlah perawatan secara rutin seperti membersihkan gigi minimal 2 kali sehari disertai dengan berkumur.
2. Ajarkan anak cara menyikat gigi yang benar
Awal kemunculan gigi pada balita merupakan langkah awal para orangtua untuk mengenalkan metode pembersihan yang benar. Jika baru ada satu gigi, Anda dapat menggunakan kain kasa. Bahkan sebelum bayi Anda memiliki gigi, Anda dapat dengan lembut membersihkannya dengan waslap. Setelah ada gigi tambahan, ada baiknya Anda membeli sikat gigi bayi yang sangat lembut.
3. Hindari penggunaan botol susu
Cairan manis yang melekat pada bayi, menyediakan makanan bagi bakteri yang hidup di mulut. Bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat memicu kerusakan gigi. Jika memang sulit, Anda dapat memberikan air mineral setelah anak Anda meminum susu sebelum ia terlelap.
4. Batasi pemberian minuman manis
Kebanyakan anak memang menyukai rasa yang manis. Jus buah yang ditambahkan banyak gula pada dasarnya akan menyebabkan kerusakan pada bagian gigi depan jika diberikan secara sering.
5. Bijak terhadap pemberian empeng pada bayi
Penggunaan empeng ketika bayi akan tidur, biasanya banyak dipilih oleh para orangtua untuk mencegah rewel pada bayi. Namun tanpa disadari, sebenarnya menyedot terlalu kuat pada empeng dapat mempengaruhi garis gigi atas dan bawah, bahkan dapat mempengaruhi bentuk mulut.
6. Peduli terhadap obat sirup
Ketika anak terserang sakit, biasanya dokter memberikan resep obat yang memiliki rasa manis, seperti obat berbentuk sirup. Hal itu tidaklah salah, untuk memudahkan anak mau mengkonsumsi obat. Namun, para orang tua seharusnya peduli terhadap hal tersebut, obat sirup yang terlalu manis jika dibiarkan menempel pada gigi, beresiko pada kerusakan gigi. Untuk pencegahan, berilah air mineral yang banyak setelah anak Anda mengkonsumsi obat sirup.
7. Berikan sikat gigi yang mereka sukai
Anda dapat mengajak anak untuk membeli sikat gigi beserta pasta gigi bersama di supermarket. Dengan demikian mereka bebas memilih varian warna pata gigi yang berwarna-warni. Dengan harapan menyikat gigi adalah hal yang menyenangkan.
PERTUMBUHAN GIGI SI BUAH HATI
* Beda Tumbuh Gigi dan Erupsi Gigi
Tumbuh gigi adalah pertumbuhan bakal gigi sejak dalam rahim, tepatnya sejak trimester pertama atau saat janin berusia 4 minggu dan berlangsung sampai bayi lahir. Sedangkan erupsi gigi adalah munculnya gigi dari gusi yang terjadi setelah kelahiran.
* Beda Tumbuh Gigi dan Erupsi Gigi
Tumbuh gigi adalah pertumbuhan bakal gigi sejak dalam rahim, tepatnya sejak trimester pertama atau saat janin berusia 4 minggu dan berlangsung sampai bayi lahir. Sedangkan erupsi gigi adalah munculnya gigi dari gusi yang terjadi setelah kelahiran.
Erupsi pertama biasanya terjadi pada usia 6-8 bulan. Namun masih dikatakan normal bila baru terjadi di usia 12 bulan. Selewat itu, perlu ke dokter gigi untuk mencari penyebabnya. Keterlambatan bisa karena ada kelainan atau ketidaksempurnaan pertumbuhan gigi. Misalnya, karena tak punya benih gigi sehingga tak akan pernah terjadi erupsi. Ada-tidaknya benih bisa dilihat dari rontgen gigi. Dari situ akan terlihat pertumbuhan benih gigi susu dan gigi tetapnya. Sekaligus bisa dipastikan normal-tidaknya pertumbuhan gigi anak.
Kadang terjadi pula erupsi lebih awal. Ini juga dikategorikan kelainan pertumbuhan. Soalnya, tak semua gigi yang muncul itu, punya akar gigi, melainkan semacam tonjolan dari gusi yang keras. Jadi, tampilannya seperti gigi, tapi tak punya akar. Erupsi gigi dini mesti dilihat, mengganggu atau tidak. Yang masuk kategori mengganggu di antaranya adalah gigi goyah. Selain bisa membuat bayi rewel karena rasa sakit yang ditimbulkannya, juga dikhawatirkan tanggal sewaktu-waktu hingga bisa tertelan bayi. Tak ada jalan lain, harus dicabut. Toh, gigi akan tumbuh lagi.
Pertumbuhan dan perkembangan gigi anak bersifat individual. Salah satunya tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, disamping makanan yang dikonsumsi. Jika anak diperkenalkan makanan padat sesuai tahapan perkembangannya, rahang pun terangsang untuk tumbuh. Dampak menguntungkan berikutnya, ketebalan gusi menipis hingga gigi pun akan cepat tumbuh. Pemberian vitamin untuk merangsang pertumbuhan gigi pada bayi bisa saja dilakukan asal sesuai anjuran dokter.
Tanda-tanda Khusus Erupsi Gigi
- Bayi lebih rewel karena gusi terasa sakit dan gatal.
- Pipi berwarna merah, begitu juga gusi bayi yang terlihat agak bengkak.
- Bayi banyak mengeluarkan air liur.
- Biasanya kehilangan nafsu makan karena ia merasa tidak nyaman akibat rasa gatal dan tak enak di sekitar mulut.
Cara Mengurangi Kerewelan Saat Erupsi Gigi
- Beri makanan lunak dan agak dingin
- Tekan-tekan bagian rahangnya dengan lembut menggunakan jari-jari tangan. Jaga jangan sampai kuku jari melukai wajahnya.
- Beri mainan khusus (teether) untuk digigit-gigit. Buah dan sayuran, seperti apel dan wortel juga bisa membantu. Gigitan ini dimaksudkan untuk mengalihkan rasa gatal yang muncul di sekitar gigi.
- Bila terjadi demam, beri parasetamol tapi sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.
Sumber :
Markaz 31.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar