Kenali “ganguan-gangguan” selama kehamilan
Ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat mengintai ibu hami, ada
yang sifatnya berat ada juga yang ringan. Namun, apapun gangguan
tersebut bila tak dipahami dengan baik dapat menimbulkan kekhawatiran.
Oleh karenanya, kenali ” musuh-musuh” tersebut.
ANEMIA
Gejala anemia meliputi : badan terasa lemah, pandangan
berkunang-kunang, napas pendek. Untuk mengatasinya, konsultasikan kepada
dokter, mungkin Anda perlu suplemen zat besi atau memperbaiki pola
makan.
TROMBOSIS
Gangguan aliran darah pada daerah tungkai atau lazim disebut
trombosis, dapat terjadi selama kehamilan. Pada kehamilan trimester
terakhir, terjadi sedikit penurunan kecepatan aliran darah akibat adanya
penekanan oleh janin pada pembuluh darah utama. Namun, tak perlu
khawatir karena hanya satu persen dari kasus kehamilan mengalami
trombosis vena. Jika dipandang perlu, dokter mungkin akan menyarankan
ibu hamil untuk banyak istirahat.
PRE-EKLAMPSIA
Ini merupakan komplikasi kehamilan yang paling menakutkan dan paling
berat. Seringkali terjadi pada kehamilan pertama dan biasanya bersifat
bawaan atau keturunan.
Gejala pre-eklampsia :
1. Adanya protein di dalam air seni
2. Peningkatan tekanan darah
3. Pembengkakan (pada wajah, kaki dan bagian tubuh lain)
4. Terjadi pada usia kehamilan 20-40 minggu
EKLAMPSIA
Merupakan akibat lanjut dari pre-eklampsia, yang gejalanya meliputi :
- sakit kepala
- penglihatan buram/kabur
- kondisi ini hanya bisa diakhiri dengan mengeluarkan bayi dan plasenta secepatnya
TERLEPASNYA PLASENTA
Dalam bahasa medis dikenal dengan istilah abruptio placenta,
yaitu kondisi dimana placenta terlepas dari tempatnya melekat (pada
dinding rahim). Akibatnya, janin tidak lagi mendapat asupan makanan dari
sang ibu. Komplikasi ini dialami oleh satu dari 80 kehamilan.
penyebabnya antara lain karena :
- Turunnya tekanan darah
- Peningkatan tekanan darah
- Kurang gizi
Pada kondisi ini bayi harus segera dikeluarkan.
PLASENTA TURUN
Dalam bahasa medisnya dikenal sebagai placenta previa, yakni kondisi
di mana plasenta terdapat di bawah rongga rahim, sehingga menutupi jalan
lahir. Kondisi ini biasanya baru diketahui bila terjadi perdarahan dari
vagina.
Dalam kondisi seperti ini biasanya ibu hamil disarankan untuk tirah
baring hingga kehamilan berusia 36 minggu. Persalinan biasanya harus
dilakukan lewat bedah caesar.
Waspada dan peka terhadap perubahan atau gejala yang tidak biasa
perlu dilakukan oleh ibu hamil. Tidak perlu takut berlebihan, tapi
jangan pula terlalu menganggap sepele. Cepat terdeteksi, cepat
tertangani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar