Bahasa Isyarat Bayi
Dapatkan bermacam manfaat buat Anda dan si kecil dengan mengajarkannya
bahasa isyarat.
Masih ingatkah Anda adegan Robert De Niro yang berperan sebagai kakek dalam
film komedi Hollywood Meet the Fockers? Dalam salah satu adegan ia mengajarkan
cucunya berkomunikasi dengan bahasa isyarat bayi. Sambil menggerakkan jari dan
tubuhnya, ia berbicara.
Inilah gambaran umum yang terjadi di negara-negara maju. Semua orang sedang
demam bahasa isyarat bayi yang diteliti dan dikembangkan penelilti dan psikolog
Linda Acredolo lebih dari 20 tahun silam.
Bayi normal
Pasti Anda menduga bahasa isyarat bayi yang dibicarakan ini untuk anak-anak yang memiliki masalah pendengaran dan bicara. Sama sekali bukan! Linda Acredolo dan rekannya Susan Goodwyn yang pertama kali meneliti dan mengembangkan bahasa isyarat untuk bayi dan balita normal.
Pasti Anda menduga bahasa isyarat bayi yang dibicarakan ini untuk anak-anak yang memiliki masalah pendengaran dan bicara. Sama sekali bukan! Linda Acredolo dan rekannya Susan Goodwyn yang pertama kali meneliti dan mengembangkan bahasa isyarat untuk bayi dan balita normal.
Melalui buku Baby Sign: How To Talk With Your Baby Before Your Baby Can
Talk, Acredolo dan Goodwyn mengungkapkan manfaatnya membekali si kecil dengan
keterampilan berkomunikasi secara verbal plus isyarat. Anda dapat mengajarkan
anak Anda berbahasa isyarat di usia berapa pun, tentu saat ia di masa praverbal
(belum mampu berkomunikasi secara verbal).
Pada umumnya balita mulai berkomunikasi secara verbal antara usia 12 hingga
15 bulan. Di usia sebelumnya, bayi belum dapat mengartikulasikan kebutuhan dan
keinginan secara verbal. Tetapi, menurut para ahli, pemahaman dan daya tangkap
anak-anak itu terhadap bahasa jauh melebihi yang kita duga selama ini.
“Berbahasa isyarat memfasilitasi proses belajar bicara. Berkomunikasi
dengan cara ini memotivasi bayi berbicara,” jelas Acredolo yang mendirikan Baby
Sign Institute. Penjelasannya sekaligus menepis anggapan bahwa dengan
mengajarkan bahasa isyarat, bayi dan balita jadi enggan belajar bahasa verbal.
“Bahasa isyarat membantu balita yang masih belum mampu berbicara dipahami
orang-orang sekeliling,” jelas Lora Heller, seorang ahli dari lembaga serupa
yang lain, Baby Finger. Berdasarkan pengalaman dan penelitian di lembaganya,
anak-anak yang belajar bahasa isyarat sejak bayi justru lebih termotivasi
berbicara di masa verbalnya.
“Menggunakan bahasa verbal, anak-anak di masa belajar bicara biasanya baru
bisa menyebut “ba” yang mengacu pada “bola”, “buku” atau benda lain berawalan
konsonan “b”. Dengan bahasa isyarat, anak-anak secara dini dapat menyatakan
secara detil, “Aku mau buku itu”. Jadi, orang tua dapat mengurangi perasaan
frustrasi ketika harus menebak-nebak arti tangisan bayi mereka,” lanjut Heller.
Bahasa isyarat bayi melibatkan unsur gesture (gerak tubuh), mimik dan
bahasa verbal. Di Amerika Serikat telah terbit kamus lengkap bahasa standar
isyarat bayi yang berbasis bahasa Inggris-Amerika. Selain itu juga ada kamus
online yang bisa diakses secara gratis melalui internet.
Beda bahasa, tentu beda pula bahasa isyaratnya. Jadi, kalau Anda hendak
mengajarkan bahasa tanda dengan basis bahasa Indonesia, tak harus mengikuti
kamus standar Amerika.
Meningkatkan IQ
Benarkah ketertarikan orang tua masa kini mengajarkan bahasa isyarat semata-mata untuk mengurangi ketegangan dan perasaan putus asa saat hendak memenuhi kebutuhan atau keinginan bayi mereka yang belum bisa bicara?
Benarkah ketertarikan orang tua masa kini mengajarkan bahasa isyarat semata-mata untuk mengurangi ketegangan dan perasaan putus asa saat hendak memenuhi kebutuhan atau keinginan bayi mereka yang belum bisa bicara?
“Pengalaman keluarga yang menerapkan bahasa isyarat dengan bayinya,
menunjukkan betapa kehidupan mereka jadi lebih mudah dan bebas stres. Si bayi
dapat mengekspresikan dan mengartikulasikan secara spesifik keinginan dan
kebutuhannya. Orang tua jadi mudah memahami dan mengenali kebutuhan si kecil,”
urai Linda.
Tentu saja ini baik untuk perkembangan emosi anak, di samping perkembangan
bahasa dan sosialisasinya. Penelitian lain bahkan juga menunjukkan adanya
perbedaan signifikan pada bayi yang diajarkan bahasa isyarat dalam hal tingkat
inteligensia.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas California, terhadap
bayi-bayi yang menggunakan gestur simbolis dalam berkomunikasi dengan orang
tuanya memperlihatkan adanya lompatan besar dalam kemampuan bicara. Acredolo dan
Goodwyn yang memimpin penelitian tersebut menemukan bahwa bayi-bayi yang
berbahasa isyarat memiliki skor tes kecerdasan lebih tinggi, memahami lebih
banyak kosa kata, menguasai kosa kata dalam jumlah besar dan mampu
berpastisipasi dalam permainan kompleks dibandingkan bayi-bayi pada umumnya.
“Saya tidak dapat melukiskan rasa takjub saat menemukan anak saya
mengungkapkan minta disusui sebelum saya beri ASI. Juga ketika di usia 15
bulan, dengan bahasa verbal terbatas plus bahasa isyarat, ia mengungkapkan air
mandinya terlalu panas,” ungkap seorang ibu yang mengajarkan bahasa isyarat
pada bayinya.
Ini memang sebuah cara menarik meningkatkan kedekatan emosi Anda dan si
kecil serta keterampilannya berkomunikasi. Mau coba? Sebaiknya Anda baca teori
lengkapnya dahulu, buat kamus tersendiri dan berkomunikasilah
sumber : pakar bayi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar