Merawat gigi bayi
KONSEP kebersihan diri harus mulai ditanamkan sedini mungkin. Salah
satu yang harus mulai dibiasakan adalah menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan
malam hari. Kebiasaan ini wajib ditanamkan agar anak rajin membersihkan giginya
kelak.
Perawatan gigi yang kurang terhadap
gigi anak bisa menimbulkan risiko yang berat. Mulai dari gigi berlubang,
keropos, serta gigi berwarna kehitaman. Dari segi estetika pun gigi yang ompong
atau tumbuh berjejalan dan tonggos bisa mengurangi rasa percaya diri anak.
Pencegahan terhadap kondisi-kondisi
tersebut sebenarnya mudah, yakni dengan menjaga kebersihan gigi. Kegiatan
menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur,
terbukti mengurangi kerusakan gigi anak.
Masalahnya, anak-anak selalu merasa
kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan. Rasa kantuk di malam hari juga
menyebabkan anak malas menyikat giginya sebelum tidur. Oleh karena itu orangtua
harus sabar dan konsisten dalam menanamkan kebiasaan menyikat gigi.
"Menerapkan kebiasaan pada
anak memang dibutuhkan teknik tersendiri. Cara yang paling utama adalah dengan
menciptkan lingkungan dan kegiatan yang menyenangkan untuk anak," kata
psikolog anak, Fabiola Priscillia, di acara peluncuran kampanye Sikat Gigi Pagi
dan Malam, yang digagas Pepsodent di Jakarta beberapa waktu lalu.
Orangtua bisa mengajari anak
pentingnya membersihkan gigi di pagi dan malam hari dengan cara yang inspiratif
dan menyenangkan. Namun, yang terpenting tentu saja orangtua memberikan contoh
nyata. "Biarkan anak melihat kita menikmati kegiatan menyikat gigi
sehingga anak akan mempersepsikan sikat gigi sebagai hal yang
menyenangkan," ujar Fabiola.
Contoh yang dipelajari anak dari
orang di sekelilingnya akan semakin dikuasai bila disertai latihan. Karena itu,
jangan berharap balita langsung terampil membersihkan giginya segera setelah
diajarkan. Biarkan ia memahami dan kemudian mempraktikkannya.
Pengalaman Ersamayori,
presenter dan ibu dari Aiska (5) dan Talula (1) mungkin bisa menjadi inspirasi.
"Awalnya saya sering bertengkar dengan Aiska ketika mengajarinya menyikat
gigi. Lalu kami mulai mengajarkan cara menyikat gigi lewat permainan. Ternyata
Aiska suka. Kami juga tidak pernah menyuruhnya sikat gigi, namun memberi
contoh. Kini ia termasuk rajin menggosok gigi dan kondisi giginya sangat
bagus," katanya.
Orangtua juga bisa menarik minat
anak akan kegiatan menyikat gigi dengan cara menyediakan sikat gigi dengan
gambar menarik, menciptakan suasana yang fun, sering melakukan kegiatan
menyikat gigi bersama-sama, serta tak lupa memberikan pujian pada perilakunya.
Selain menyikat gigi, sebaiknya gigi anak diperiksakan ke
dokter gigi minimal enam bulan sekali, terutama pada masa pergantian gigi susu
ke gigi tetap. Selamat merawat gigi anak! (AN) SEBAGIAN besar bayi mendapatkan
gigi pertamanya pada usia sektara enam bulan. Sungguhpun demikian, pada
kasus-kasus tertentu, ada pula bayi yang lahir dengan sudah memiliki gigi.
Sementara itu, ada pula bayi yang baru tumbuh giginya pada usia sekitar 12
bulan.
Pada saat gigi mulai tumbuh, bayi Anda akan mengunyah apa saja yang ada
dalam jangkauannya. Selain itu, bayi Anda akan banyak mengeluarkan air liur.
Sangat boleh jadi pula bayi Anda akan merasa kesakitan dalam hal ini dan
pipinya terlihat memerah.
sumber : bayisehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar